WE ARE GONNA FINE IT

Jumat, 06 Oktober 2017

Kepakaran Teknik Industri dan Etika Profesional

Apa definisi dari Kepakaran dari Teknik Industri?
Keahlian yang mencangkup seluruh kompetensi seorang industrial engineer sudah seharusnya dimiliki oleh setiap lulusan teknik industri. Secara umum bidang teknik industri merupakan dua bagian umum yang berkaitan yaitu keahlian Teknik dan Manajemen Industri. Dua bidang tersebut membutuhkan disiplin ilmu yang kuat diantaranya integrasi ilmu pasti dengan beragaman keterampilan serta didukung dengan ilmu-ilmu sosial.
Bidang keahlian teknik memusatkan pada aspek peralatan dan informasi dengan memperhatikan aspek manusia, material, energi dalam perencanaan, perancangan dan pengendalian produktivitas yang dibutuhkan sebagai suatu usulan dalam proses kegiatan yang berkaitan dengan efektivitas kerja. Sedangkan, keahlian manajemen industri terpusat pada proses perbaikan, analisa dan implementasi metode baru sebagai upaya mengatur dan menata ruang lingkup manajemen selama aktivitas berlangsung.
Peluang pekerjaan untuk lulusan teknik industri memiliki aspek yang luas, baik itu dibidang manufaktur dan jasa, maupun diluar ruang lingkup keduanya. Hal ini dikarenakan lulusan teknik industry memiliki kompetensi-kompetensi seperti, work design and measurement, plant location and layout, engineering economy, production planning and inventory control, statistical quality, linier programming, operational research sampai organization psychology.

Apa sajakah karakter tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari?
Berikut ini merupakan contoh karakter tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari:
1.     Mengucapkan kata dan atau kalimat kotor kepada anak kecil
Ini merupakan contoh tindakan yang tidak beretika, karena secara tidak langsung dapat mengajarkan anak kecil untuk ikut mengucapkan kalimat kotor, sehingga dapat merusak karakter anak tersebut.
2.     Tertawa terlalu keras ketika dalam suasana berduka
Tertawa tidak dilarang, namun tertawa ketika keluarga atau orang lain sedang terkena musibah bukanlah hal yang beretika. Tertawa keras ini bisa dianggap jika orag yang tertawa sedang menertawakan atau merasa bahagia atas penderitaan orang lain.
3.     Membentak orang tua
Ini merupakan karakter yang tidak beretika, karena orang tua seharusnya dihormati dan sudah kewajiban sebagai yang lebih muda untuk bersikap sopan kepada orang tua.
4.     Pengendara sepeda motor yang menggunakan trotoar pejalan kaki
Ini termaksud contoh tidak beretika, karena pengendara motor telah mengambil hak pejalan kaki untuk menggunakan fasilitas yang disediakan untuk mereka.

Apa sajakah  yang termaksud karakter tidak beretika profesional?
Berikut ini merupakan karakter tidak beretika profesional ketika berada dalam ruang lingkup pekerjaan:
1.     Tidak masuk kerja tanpa keterangan
Hal ini tidak profesional karena dapat membuat pekerjaan yang diamanatkan menjadi terbengkalai.
2.     Memalsukan surat keterangan
Hal ini merupakan tindakan yang tidak profesional, karena dapat menghancurkan pekerja itu sendiri dan jika sampai ini menjadi suatu kebiasaan dalam ruang lingkup besar, maka dapat menghancurkan reputasi perusahaan.
3.     Mencuri peralatan kantor
Hal ini merupakan tindakan yang tidak profesional, karena dapat membuat proses pekerjaan karyawan lain terganggu akibat berkurangnya peralatan kantor.
4.     Korupsi

Korupsi dari segi waktu, finansial dan lain-lain merupakan tidakan yang tidak profesional, karena telah merugikan perusahaan tempatnya bekerja.

PENGERTIAN ETIKA, PROFESIONALISME DAN ETIKA PROFESI

Etik (Ethics) berasal dari kata latin yaitu keterkaitan dengan kata mores dan etos, yang berarti akhlak, adat, kebiasaan, watak, perasaan, sikap yang baik dan yang layak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, etika yaitu:
1.     Ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk dan tentang hak serta kewajiban moral
2.     Kumpulan atau seperangkat azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
3.     Nilai yang benar dan salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat
Istilah profesi, professional dan profesionalisme sudah sangat sering dipergunakan baik dalam percakapan sehari-hari, maupun dalam berbagai tulisan ilmiah. Selanjutnya, timbul kebingungan mengenai pengertian dan perbedaan yang mendasar mengenai kata profesi, perofesional dan profesionalisme. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan pengertian profesi, professional dan profesionalisme sebagai berikut:
1.     Profesi yaitu bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan dan sebagainya) tertentu
2.     Profesional yaitu: (a) bersangkutan dengan profesi; (b) memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya; (c) mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya (lawan amatir)
3.     Profesionalisme yaitu ciri suatu profesi atau orang yang professional
Para professional dalam melaksanakan peran dan kegiatan utamanya sesuai dengan profesi, pengetahuan atau keahlian yang disandangnya tidak lepas dari etika profesi yang berkaitan dengan kode etik perilaku dan kode etik profesi sebagai standar moral. Berdasarkan pengertian etika dan professional, maka dapat disimpulkan bahwa etika profesi atau kode etik profesi merupakan kriteria prinsip perofesinal yang telah digariskan, sehingga dapat diketahui dengan pasti kewajiban profesional. Pengertian lain dari etika profesi adalah kristalisasi perilaku yang dianggap benar menurut pandangan umum karena berdasarkan pertimbangan kepentingan profesi yang bersangkutan. Dengan demikian, kode etik dapat mencegah kesalahpahaman dan konfrik serta sebaliknya berguna sebagai bahan refleksi nama baik profesi.

Sumber :
Arsana, Putu Jati. 2016. Etika Profesi Insinyur Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana Teknik. Yogyakarta: Deepublish