WE ARE GONNA FINE IT

Sabtu, 28 Maret 2015

Wawasan Nusantara

RINGKASAN WAWASAN NUSANTARA

A.    WAWASAN NASIONAL
Wawasan Nusantara berdasarkan Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN adalah sebagai berikut, “ Wawasan Nusantara merupakan wawasan nasional yang berusmber pada pancasila dan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungan dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan masyarakat, barbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.”
Gagagasan untuk menjamin persatuan dan kesatuan dalam kehidupan kebhinekaan tersebut merupakan cara pandang bangsa Indonesia dan lingkungannya,dikenal dengan intilah wawasan nasional Indonesia atau wawasan nusantara yang di singkat  “Wasantara”.
Kedudukan wawasan nusantara :
1.     Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.
2.     Wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasi berikut ,
·        Pancasila sebagai fasalfah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan landasan sebagai idiil
·        UUD 1945 sebagai landasan konstitusi negara
·        Wawasan Nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan konspetutional
·        GBHN sebagai politik ,dan strategi nasional atau sebagai kebijakan dasar nasional, berkedudukan sebagai landasan operational
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijakan , keputusan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

B.    PAHAM KEKUASAAN
1.     Paham Machiavelli
Dalam bukunya tentang politik dengan judul : The Prince Machiavelli memberikan pesan tentang cara membentuk kekuatan politik yang besar agar sebuah negara dapat berdiri kokoh, di dalam terkandung beberapa kostulat dan cara pandang bagaimana memelihara kekuasaan politik menurut Machiavelli , sebuah negara akan bertahan bila menerapkan dalil-dalil :
·        Pertama, dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan segala cara di halalkan
·        Kedua, untuk menjaga kekuasaan rezim , politik adu domba adalah sah.
·        Ketiga, dalam dunia politik ,yang kuat pasti dapat bertahan dan menang.

2.     Paham Kaisar Napoleon Bonaparte ( abad XVIII )
Merupakan revilusioner dibidang cara pandang dan pengikut teori Machiavelli . Napoleon berpendapat bahwa :
·        Perang di masa depan akan merupakan perang total yang mengerahkan segala daya upaya dan kekuatan nasional
·        Kekutan politik harus di dampingi kekutan logistik dan ekonomi nasional yang di dukung sosbud berupa IPTEK sautu bangsa demi untuk membentuk kekutan hamkam dalam mendukung dan menjajah negara negara Perancis .

3.     Paham Jenderal Clausewitz.
Bersama dengan era napoleon di rusia hidup jenderal Clausewitz ( diusir napoleon dari negaranya hingga ke rusia ) . Clau sewitz kahirnya bergabung dan menjadi penasehat militer staf umum tentara kekaisaran rusia . Jenderal Clausewit menulis sebuah buku tentang perang yang Vom Kriege Menurut Clausewit, Peperangan adalah sah –sah saja dalam memcapai tujuan nasional suatu bangsa pemikiran tersebut inilah yang membenarkan / menghalalkan Prusia ber ekspansi sehingga menimbulkan Perang Dunia I dengan kekalahan dipihak Prusia (Kekaisaran Jerman).

4.     Paham Fuerback dan Hegel .
Pada abad XV11 maraknya paham Perdagangan Bebas ( Merchantilism ) merupakan nenek moyang Liberalisme .Paham ini berpendapat bahwa : Ukuran keberhasilan ekonomi suatu negara adalah seberapa besar surplus ekonominya terutama terukur dari emas, Sehingga memicu nafsu konolialisme negara barat dalam memcari emas ke tempat lain. Inilah yang memotivasi columbus memcari daerah baru yaitu Amerika yang di ikuti Magelhen berkeliling dunia.

5.     Paham Lenin ( Abad XIX )
Lenin telah memodifikasi ajaran Clausewitz, menurut Lenin, perang ialah : Kelanjutan politik secara kekerasan. Bahkan rekan Lenin yaitu ; Mao zhe dong lebih ekstrim lagi ,yaitu perang ialah ; Kelanjutan politik dengan pertumpahan darah . Sehingga bagi komunis / Leninisme. Perang bahkan pertumpahan darah atau revolusi di negara lain diseluruh dunia adalah sah-sah saja ,yaitu dalam kerangka mengkonomiskan seluruh bangsa di dunia.

6.     f.  Paham Lucian W.Pye dan Sidney .
Dalam bukunya : political culture and Political Development, menjelaskan :
·        Adanya peranan unsur-unsur subyektif dan psilogis dalam tatanan dinamikan kehidupan politik suatu bangsa, sehingga kemantapan suatu sistem politik dinamika hanya dapat dicapai bila berakar pada kebudayaan politik bangsa .
·        Kebudayaan politik akan menjadi pandangan baku dalam melihat kesejahteraan sebagai politik, dengan demikian, maka dalam memproyeksikan eksistensi kebudayaan politik tidak semata-mata di tentukan kondisi-kondisi obyektiftapi juga harus menghayati subyektif psikologis sehingga dapat menempatkan kesadaran dalam kepribadian bangsa.

C.     TEORI GEOPOLITIK
1.     Federich Ratzel
Isi dari teori geopolitik menurut Federich Ratzel :
1)   Pertumbuhan negara dapat dianalogika dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang hidup, melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup etapi dapat juga meyusut dan mati.
2)   Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh sekelompok politik dalam arti kekuatan. Makin luas potensi ruang maka semakin memungkinkan kelompok poitik itu tumbuh.
3)   Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam. Hanya angsa yang unggul yang dapat bertahan hidup terus dan lenggeng.
4)   Semakin tinggi budaya bangsa semakin besar kebutuhan atau dukungan sumber daya alam. Apabila tidak terpenuhi maka bangsa tersebut akan mencari pemenuhan kebutuhan kekayaan alam di luar wilayahnya.
2.     Rudolf Kjellen
Pokok-pokok teori Kjellen :
1)   Negara merupakan satuan biologis, suatu organisme hidup, yang memiliki intelektual. Negara dimungkinkan untuk mendapatkan ruang yang cukup luas agar kemampuan dan kekuatan rakyatnya dapat berkembang secara bebas.
2)   Negara merupakan suatu sistem politik yang meliputi geopolitik, ekonomi politik, demo politik, dan krato politik.
3)   Negara harus mampu berswasembada serta memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan teknologi untuk meningkatkan kekuatan nasional ke dalam untuk mencapai persatuan dan kesatuan harmonis dan keluar untuk mendapatkan batas-batas negara yang lebih baik. Sementara itu, kekuatan imperium conciental dapat mengontrol kekuatan maritem.
3.     Karl Haushofer
Inti terori Haushofer :
1)   Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangusungan hidupnya tidak terlepas dari hukum ala.
2)   Kekuatan imperium daratan dapat mengejar kekuatan imperium maritim untuk menguasai pengawasan di laut.
3)   Beberapa negara besar didunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika, dan Asia Barat serta Asia Timur Raya.
4)   Geopolitik adalah doktrin negara yag menitik beratkan perhatian kepada soal strategi perbatasan.
5)   Ruang hidup bangsa dan tekanan kekuasaan ekonomi dan sosial yang rasial mengharuskan pembagian baru dari kekayaan alam lain
6)   Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik dalam perjuangan mendapatkan ruang hidup.

D.    GEOPOLITIK DAN FAHAM KEKUASAAN DI INDONESIA
Wawasan Nasional Indonesia dibentuik & dijiwai oleh paham kekuasaan bangsa Indonesia & Geopolitik bangsa Indonesia.
1.     Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia yang berfalsafah & berideologi Pancasila menganut paham : tentang perang dan damai berupa, Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Dengan demikian Wawasan Nasional bangsa Indonesia adalah  Tidak mengembangkan ajaran tentang kekuatan & adu kekuatan, (karena mengandung benih persengketaan & ekspansionisme), tetapi menyatakan, bahwa  Idiologi digunakan sebagai landasan idiil dalam menentukan politik nasional yang dihadapkan pada kondisi & konstelasi geografis Indonesia dengan segala aspeknya, agar bangsa Indonesia dapat menjamin kepentingan bangsa & negara, ditengah – tengah perkembangan dunia.
2.     Paham Geopolitik Bangsa Indonesia
Pemahaman tentang negara atau state, Indonesia menganut paham Negara Kepulauan yaitu paham yang dikembangkan dari Archipelego Concept (Asas Archipelego) yang memang berbeda dengan pemahaman Archipelego di negara-negara Barat pada umumnya.
Perbedaan yang esensial dari pemahaman ini adalah :
Menurut Paham Barat peranana laut sebagai pemisah pulau, sedang Paham Indonesia menyatakan laut sebagai penghubung sehingga wilayah negara sebagai satu kesatuan yang utuh sebagai Satu Tanah Air dan disebut Negara Kepulauan.
Sumber :
https://belajarkampus.wordpress.com/2013/05/19/paham-kekuasaan-dan-geopolitik/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar